Renungan Kematian

Tags

Kematian adalah perpisahan ruh dan raga yang merupakan pintu ke alam lain. Kematian adalah niscaya bagi setiap yang bernyawa. Sehingga tidak semestinya takut pada kematian itu sendiri. Meski diberitakan bahwa saat berpisahnya ruh dan raga itu akan terasa sakit, namun bukankah itu mesti dilalui ? Seberat apapun masalah tentu dapat dilalui seiring dengan waktu. Yang menjadi masalah adalah sejauh mana kemampuan mempertahankan keyakinan saat sakit yang maha dahsyat di sakratul maut.

Proses kematian hanya punya satu persoalan, yaitu mempertahankan keyakinan saat merasakan sakit tersebut. Namun masalah tidak sampai disitu. Masalah berikutnya adalah bahwa kematian itu menyisakan duka pada orang yang dicintai. Menyisakan urusan jenazah pada keluarga dan kerabat yang masih hidup hingga proses penguburannya. Dilanjutkan lagi dengan urusan pertanyaan dalam kubur. Itu belum termasuk pertanyaan bagaimana nasib keluarga yang ditinggalkan

Oh betapa sulitnya melalui itu semua. Tapi kita tetap harus mati sampai ajal yang ditentukan datang.

Setelah itu, kita masih harus menunggu proses penghitungan amal dan dosa pada kondisi yang tidak menyenangkan. Dimana jarak matahari dan ubun ubun hanya sejengkal. Oh betapa sulitnya melalui itu semua

Mungkin saja amal kita banyak, namun ada orang yang pernah tersakiti dan belum memaafkan. Mungkin saja amal kita banyak, namun ada utang dan janji yang belum terlunaskan. Mungkin saja amal kita banyak, namun kita gagal mendidik anak agar menjadi saleh. Bagaimana mungkin melewati itu semua dengan selamat, jika ternyata dosa kita lebih banyak dari amal saleh kita

Oh betapa sulitnya melalui itu semua. Tapi kita tetap harus mati sampai ajal yang ditentukan datang.

Bukankah indah meninggal dalam keadaan tenang dan tersenyum?
Bukankah indah tidak menyulitkan orang yang ditinggalkan ?
Bukankah indah jenazah kita diantar oleh banyak keluarga dan sahabat kita?
Bukankah indah jika kubur kita diluaskan dan diterangi cahaya?
Bukankah indah jika malaikat tak menyiksa di alam kubur?
Bukankah indah jika penghisaban dilalui dengan cepat?

Oh betapa sulitnya mencapai kemuliaan itu
Kupasrahkan diriku pada kuasaMu wahai yang Maha Menghidupkan lagi Maha Mematikan
Tak ada perhiasan yang layak kubanggakan jika kelak menghadapMu wahai yang Maha Mengampuni lagi Maha Menyayangi


EmoticonEmoticon