6 Etika Bugis dalam Memperlakukan Tamu

Tags

Penghormatan pada tamu, adalah sesuatu yang bersifat universal. Lintas etnis dan agama. Tak terkecuali pada orang Bugis. Berikut ini adalah cara orang Bugis menghormati tamunya

  1. Berpakaian Sopan
    Bila tamu datang, orang Bugis akan segera berpakaian pantas. Mulai baju yang layak, merapikan sarung dan menggunakan kopyah. Orang Bugis dalam menerima tamu, berpantang buka baju atau hanya sekedar bercelana pendek.

  2. Mempersilahkan duduk ditempat yang layak
    Jika tamu datang, akan segera dijemput di pintu atau ditangga dan dipersilahkan naik kerumah. Kemudian dipersilahkan duduk. Tamu tidak akan dibiarkan berdiri lama mengetok pintu mengucapkan salam, jika sudah didengar didalam rumah. Apabila orang Bugis sedang duduk diruang tamunya kemudian datang tamu, ia akan mempersilahkan masuk dan memberi kesempatan tamunya untuk duduk. Jika kursinya tidak cukup, ia akan mengangkatkan kursi untuk tamu
  3. Menemani Tamu
    Tamu tidak akan dibiarkan sendiri. Apabila ada hal penting yang tuan rumah harus lakukan, sehingga tamu ditinggal. Maka tuan rumah akan mohon izin sebentar dan berusaha segera menyelesaikan urusannya kemudian menemani tamunya. Apabila ia harus meninggalkan tamunya, ia juga akan berusaha mencari orang untuk menemani tamunya agar tamu tidak kesepian. Tudangi yolo to folewe maksudnya temani lah tamu kita
  4. Menyuguhkan minuman dan makanan
    Servis tamu standar. Bila istri dalam, biasanya suaminya akan masuk untuk memberi tahu agar menyiapkan makanan atau minuman. Bila bertepatan waktu makan siang/malam, orang Bugis akan berusaha menjamu tamunya. Kalau ia tidak siap, misalnya nasinya sedikit atau lauknya tidak cukup, maka ia akan minta pada tetangganya. Intinya, orang Bugis akan melakukan berbagai cara agar tamunya bisa dijamu
  5. Meminta tamu untuk tinggal lebih lama
    Bila tamu berkunjung sebentar sementara teh atau kopi sedang dimasak, maka tamu akan ditahan agar tinggal menunggu teh. Apabila tamu dari jauh, maka tuan rumah Bugis akan berusaha agar tamunya menginap.
    Jika tamu bersedia menginap. Maka orang Bugis akan menyiapkan tempat tidur dan sarung. Selain itu akan memberi tahu tamunya kalau ada yang diperlukan agar tak segan-segan meminta pada tuan rumah
  6. Menjaga tamunya
    Jika tamu telah masuk dipekarangan rumah, apalagi masuk kedalam rumah, maka dalam etika Bugis, tamu tersebut telah menjadi tanggung jawab tuan rumah. Tidak peduli itu bangsawan, orang biasa, atau bahkan kriminal.
    Bila ada kriminal yang sedang dikejar, lantas ia masuk dan minta diamankan oleh tuan rumah, maka massa yang mengejar harus menghormati tuan rumah. Demikian pula tuan rumah yang baik bagi orang Bugis, akan menjaga tamunya dan berusaha menyelesaikan persoalannya.
Demikian enam etika Bugis dalam memperlakukan tamu. Walaupun sebagian sudah tergeser, tapi setidaknya tulisan sederhana ini mencoba mengabadikan apa dan bagaimana etika orang Bugis dalam memperlakukan tamu sebelum orang Bugis melupakan adatnya sendiri karena budaya demokrasi yang membolehkan mendemo :)
Museum La Temmamala (Vila Yuliana) Soppeng
Tulisan ini bertepatan dengan persiapan kedatangan Presiden SBY yang sekelompok orang ingin mendemonya. Saya ingin katakan bahwa saya tidak mencampuri persoalan politik. Saya juga bukan pengagum SBY. Saya hanya melihat bahwa siapapun tamu yang datang, entah itu bangsawan, orang biasa, pejabat, bule, penjahat atau siapapun, itu dalam etika Bugis harus dihormati dan dijaga.

(arm 2014)

1 komentar so far

yang nomer 6 menarik juga ya menjaga tamu. btw bugis itu masyarakat sulawesi belah mananya ya gan? penasaran saya. :D tertarik mengenal sulawesi nih


EmoticonEmoticon