Mengapa di sulawesi tidak ada candi ?

Mungkin pernah terlintas pertanyaan dibenak kita. Mengapa di Sulawesi tidak ada candi ?. Pertanyaan seperti itu wajar. Sebab, di Jawa, banyak bukti sejarah yang ditemukan. Baik berupa arca, maupun candi. Selain Jawa, di Sumatera juga ditemukan beberapa candi. Misalnya candi Muara Takus.
Ada beberapa hal sehingga di Sulawesi tidak ada candi

  1. Pembuatan candi, didasari oleh latar keyakinan. Dalam hal ini, Hindu dan Budha. Kita bisa saksikan beberapa candi di Jawa misalnya Borobudur yang merupakan tempat pemujaan umat Budha. Begitupun di candi Prambanan, yang merupakan tempat pemujaan umat Hindu. Sedang di Sulawesi, baik Hindu maupun Budha, tidak pernah dianut secara massif. Sementara di Jawa, sebelum kedatangan Walisongo, kerajaan-kerajaan di Jawa menganut Budha maupun Hindu secara resmi.
  2. Budaya pembuatan monumen, kurang dikenal di Sulawesi. Peninggalan kuno Sulawesi sehubungan dengan monumen adalah Patung Tadulako, didaerah Poso Sulawesi Tengah. Patung Tadulako diperkirakan lebih tua dari Borobudur. Patung ini tergolong menhir dalam budaya megalitik. Di selatan sulawesi, menhir yang tak berukir ditemukan dalam bentuk batu nisan. Sementara di Jawa, tradisi mengukir batu telah berkembang dimasa lalu hingga sekarang.
  3. Batu Andesit sebagai bahan baku membuat patung/candi atau megalitik banyak ditemukan di Jawa (masih ditambang di Majalengka dan Cirebon). Batu Andesit ditemukan didaerah aktivitas vulkanik tinggi. Sebab batu Andesit tergolong batuan beku, yaitu magma yang membeku dan menjadi batu. Sedang di Sulawesi, persediaan batu andesit bisa dikatakan kurang. Sehingga  untuk membuat candi, sangat sulit.
Demikian tiga alasan mengapa di Sulawesi tidak ada candi. Dengan harapan, kita memahami kekayaan budaya nusantara.


EmoticonEmoticon