Pada Lao Teppada Ufe (PLTU) dan Rumus Rezki

Tags

Ada dua pemancing. Mereka punya peralatan yang sama. Umpan yang sama. Spot mancing yang sama. Namun perolehan ikan yang berbeda. Mengapa demikian ? Ada beberapa toko, menjual barang yang sama. Jam buka dan tutup yang sama. Namun mengapa pembeli lebih banyak di toko yang satu dari pada yang lainnya ? Beberapa orang mendaftar disebuah instansi. Mereka memiliki kualifikasi pendidikan yang sama dan dibutuhkan instansi tersebut. Namun mengapa yang satu diterima yang satu ditolak ?

Masih banyak contoh yang bisa kita temukan sehari-hari. Betapa banyak hal yang usaha manusia (secara relatif) kurang lebih sama, namun hasil yang berbeda. Bagaimana cara Tuhan membagi rezkinya kepada manusia ? Tentu banyak variabel. Pertama, secara umum adalah variabel person. Kedua, variabel person lain (masyarakat), Ketiga variabel alam. Dan terakhir variabel Tuhan
Pemancing sedang mempersiapkan peralatan
Fenomena adanya dua orang atau lebih yang melakukan hal sama namun hasil dibeda, disebut Pada lao teppada ufe' = Sama berusaha namun tak sama peruntungan.
Bagi sebagian orang, akan mengatakan "Rezki adalah rahasia Tuhan". Memang benar, bagaimana cara Tuhan membagi rezki pada hamba-hambaNya adalah hal rahasia. Tapi bukankah ada pengetahuan yang Tuhan beritahu pada hamba-hambaNYA tertentu dan tidak memberi tahu kepada hamba-hambaNYA yang lain ? Sehingga bagi yang lain (orang umum) menganggap hal itu rahasia.

Rezki pada dasarnya dapat dirumuskan sebagai berikut. Rezki sama dengan, upaya personal ditambah/dikurang hubungan antar manusia ditambah/dikurang faktor alam ditambah/dikurang

Rumus Rezki
Diketahui :
R = Rezeki
U = Usaha person yang bersangkutan
S = Silaturahmi/Hubungan antar manusia
A = Alam/Geografi/Cuaca dst
T = Hubungan person kepada Tuhan

Sesungguhnya Tuhan tidak akan mencipta seekor semut sekalipun jika DIA tidak menjamin rezki mulai proses penciptaan hingga kematian hambaNYA. Ada rezki yang gratisan, seperti udara, kesehatan, akal sehat, tubuh dan sebagainya. Ada rezki yang diperoleh dari usaha. Misalnya memanjat pohon untuk memetik buahnya. Ada rezki yang datang melalui perantaraan hubungan sesama manusia. Misalnya  pedagang yang punya banyak teman. Caleg yang terpilih karena punya nama baik, adalah contoh lain. Jika hubungan silaturahmi rusak, maka besar kemungkinan pintu rezki tertutup sedikit. Misalnya kita menjual barang campuran, namun pembelinya adalah orang yang pernah tersinggung. Maka pembeli akan memilih membeli barang (meski kita menjual barang tersebut), dari orang lain (meski harga lebih mahal). Kalau demikian, rusaknya hubungan silaturahmi akan menjadi faktor pengurang dalam mendapat rezki, demikian sebaliknya.

Adapun variabel alam juga berpengaruh. Sebagai contoh berkurangnya rezki penjual es dimusim hujan. Sebaliknya, rezki penjual es justru meningkat disaat siang hari yang panas. Atau contoh lain, dibulan purnama, ikan dilaut cenderung menyebar. Sehingga sulit bagi nelayan untuk menangkapnya. Akibatnya adalah kurangnya pendapatan nelayan dimalam purnama. Namun di awal atau akhir bulan (hijriah), penangkapan nelayan justru relatif melimpah dibanding bulan purnama.

Tuhan tentu punya "perhitungan" tersendiri selain variabel-variabel yang disebutkan diatas. Terkadang, Tuhan memberi rezki yang banyak kepada hambaNYA karena ingin melihat hambaNYA bersyukur. Sebaliknya terkadang Tuhan "mengurangi jatah rezki" kepada hambaNYA karena ingin melihatnya bersabar. (arm)

Silakan baca juga
7 Falsafah Mancing
Teknik Membeli Peralatan Pancing
Mancing Adalah Meditasi
Tips Memaksimalkan Mancing di Laut


EmoticonEmoticon