4 Waktu Ketika Tuhan Diingat Beramai-Ramai

Tags

Bertuhan, adalah fitrah manusia. Meski manusia tidak mengenal agama sekalipun, namun manusia selalu butuh akan adanya kekuatan yang Maha Dahsyat yang mampu menyelamatkannya. Apalagi jika manusia beragama, maka kebutuhan manusia pada Tuhan akan menemukan salurannya.
Namun terkadang manusia sering melupakan Tuhannya. Keindahan dan godaan dunia tentu penyebabnya. Sehingga bisa jadi Tuhan "cemburu" dilupakan oleh manusia. Akan tetapi, ada saat dimana manusia beramai-ramai mengingat Tuhan. Tiba-tiba banyak manusia yang insyaf dan memohon dengan penuh harap pada Tuhan. Waktu-waktu dimana Tuhan diingat beramai-ramai yaitu

1. Menjelang Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
Siswa SMA adalah remaja, remaja yang baru tersentuh sisi religiusitasnya. Ia masih mencari bentuk dalam mengelola hubungannya dengan Tuhan. Biasanya saat galau dan patah hati, Tuhan langsung teringat sebagai bentuk kepasrahan, kekalahan, penyaluran sakit hati dan sebagainya.
Sistem pendidikan yang mengharuskan adanya Ujian Sekolah dan Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan di SMA. Sehingga secara emosional, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional adalah tantangan akhir yang menentukan dan harus diselesaikan dengan kemenangan. Dengan jiwa yang masih labil, adanya ujian seperti ini mendorong siswa untuk tiba-tiba secara kolektif mengingat Tuhan. Beberapa sekolah bahkan mengadakan doa bersama. Ada yang malas shalat tiba-tiba rajin shalat, bahkan melakukan shalat lail. Bisa dibayangkan, berapa ratus atau ribu SMA/Sederajat se-Indonesia dengan jutaan siswa yang akan "mendadak saleh" menjelang Ujian. Dapat dipastikan, Tuhan tiba-tiba mendapat banyak permohonan dari hamba-hambaNya dengan tema sama yaitu mohon diluluskan Ujian.

2. Menjelang Tes CPNS
PNS adalah profesi yang ideal bagi banyak orang Indonesia. Fasilitas, kemungkinan dapat kredit bank, jenjang karir dan jaminan hidup pasca pensiun menjadikan profesi PNS sebagai profesi "teraman" bagi banyak rakyat Indonesia.
Menjadi PNS adalah cita-cita banyak pemuda Indonesia. Bahkan banyak orang tua yang mengusahakan agar anaknya menjadi PNS, begitupun banyak orang tua mengharap menantu ideal adalah PNS. Singkat kata, PNS adalah profesi terbaik di negeri ini. Sehingga menjadi PNS adalah sebuah prestise, prestasi dan tentunya jaminan kesejahteraan.
Dalam proses seleksi, diadakan tes CPNS. Bisa dilihat, setiap pendaftaran CPNS, jumlah pendaftar tidak pernah sedikit. Kadang satu atau dua kursi yang lowong diperebutkan hingga ribuan orang. Apalagi jika ratusan kursi CPNS yang akan diterima, bisa jadi hingga ratusan ribu orang mendaftar. Menghadap dengan penuh harap kepada Tuhan. Agar diloloskan menjadi CPNS.


3. Setelah Bencana Alam
Pada dasarnya ada dua penyebab bencana alam. Pertama ulah manusia, seperti penggundulan hutan di hulu yang menyebabkan banjir di daerah rendah. Kedua, peristiwa alam, seperti gerak lempeng bumi yang bergesek sehingga menyebabkan gempa.
Bencana alam tidak menimpa satu dua orang, tapi banyak orang. Tercatat, Gempa yang diikuti Tsunami tahun 2004 silam menyebabkan ratusan ribu orang meninggal. Belum lagi yang hilang, dan kerusakan material. Tentu kita bersimpati pada korban dan keluarganya.
Terlepas dari itu, Bencana alam seolah menjadi sebuah mekanisme "peringatan Tuhan" sehingga setiap terjadi bencana alam, diidentikkan sebagai "kemarahan" atau "colekan" dari Tuhan pada hambaNya agar manusia bersyukur dan mengingat Tuhan.
Mau tidak mau, saat setelah Bencana Alam terjadi, orang beramai-ramai insyaf. Dengan harapan, daerahnya tidak terkena bencana alam. Atau sekedar menyampaikan keluh kesahnya pada Tuhan.

4. Menjelang Pencoblosan pada Pemilu
Namanya saja Pemilu, Pemilihan Umum. Banyak orang yang terlibat. Pada pemilihan langsung, macam pilpres, tidak banyak calon yang bersaing. Namun pada pemilihan legislatif, banyak peserta. Dalam satu dapil di kabupaten, bisa hingga 70-100an caleg. Apalagi DPRD Provinsi dan DPR RI. Belum lagi tim, dan pendukungnya.
Kebutuhan pada hal-hal yang berbau spiritualitas dan religiusitas langsung terlihat. Bahkan tak jarang untuk mendukung kekuatan metafisik, dipergunakan jasa paranormal. Dengan harapan, doa-doa paranormal ini mampu melambungkan elektabilitas sang calon. (memang demokrasi indonesia cukup unik, banyak dukun terlibat dalam proses demokratisasi, ini yang orang bule tidak paham tentang demokrasi, hehee)



EmoticonEmoticon