MARGIN ERROR

Tags

Statistik, bukanlah mata kuliah yang menyenangkan bagi orang kebanyakan. Setidaknya begitu menurutku. Ketika kuliah, saya selalu mengambil metode kualitatif untuk penelitian skripsi dan tesis saya. Selain untuk menghindari kalkulasi statistik, juga secara pribadi saya lebih suka mengurai makna yang tersembunyi dibalik teks.


Namun seiring dengan dinamika sosial politik masyarakat kita, mempelajari statistik tiba-tiba menjadi penting bagi saya. Sebab mendengar kata "Margin Error" seolah menjadi jaminan kebenaran terhadap sebuah rilis Quick Count perolehan suara pada pemilu/pemilukada. Bahkan membangun kesan bahwa "penyelenggara pemilu curang" jika hasil real count penyelenggara pemilu berbeda jauh dari Quick Count. Quick Count atau hitung cepat, menggunakan metode statistik. Jumlah keseluruhan TPS sebagai populasi, dan perolehan suara pada sebagian TPS sebagai sampel.

Akurasi Quick Count sangat ditentukan oleh berapa persen tingkat Margin Error yang ditetapkan sebelumnya. Semakin rendah Margin Errornya, maka tingkat akurasi kebenaran rilis perolehan suara Quick Count juga akan semakin tinggi.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengkritisi Lembaga Survey, Pengguna data survey maupun reaksi masyarakat atas quick count (produk/hasil survey). Tulisan ini semata-mata hanya untuk belajar (mencoba mengingat kuliah dari dosen) dan berbagi tentang salah satu bagian pada bidang statistik yaitu "margin error".
Dalam statistik kita kenal beberapa poin penting antara lain :
  1. Populasi : Keseluruhan dari obyek/subyek yang memiliki kualitas untuk diteliti
  2. Sampel : Sebagian dari populasi yang dianggap representasi dari populasi untuk diteliti
  3. Teknik Sampling : Cara untuk menentukan banyaknya sampel dan calon sampel yang dianggap representasi dari populasi.
    Teknik Sampling terbagi dua kelompok
  • Propability Sampling --> terdiri dari : Simple Random, Proportionale Stratified, Disproportionale Stratified, Cluster
  • Non Propability Sampling -->  terdiri dari : Sampling Sistematis, Sampling Quota, Sampling Incidental, Purporsive Sampling, Sampling jenuh, Snowball Sampling

Pada tulisan ini, saya tidak mempertajam pembahasan tentang teknik sampling, maupun membahas lebih lebar tentang statistik. Sesuai dengan judul, saya akan mencoba mempertajam kajian tentang Margin Error sesuai keterbatasan saya.

Margin Error adalah tingkat ketidaksesuaian antara data statistik yang diolah dengan kenyataan lapangan. Semakin rendah Margin Error, maka semakin tinggi akurasi data statistik tersebut. Sehingga Margin Error yang rendah menjadi jaminan bagi pihak peneliti untuk mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya secara ilmiah.

Mungkin menjadi pertanyaan bagi kita semua, bagaimana cara menentukan Margin Error ?
Alur Pengolahan Data
Sebelum menjawabnya, mari kita perhatikan bagan disebelah.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa Sampel adalah sebagian dari populasi. Menjadi pertanyaan berapa sampel yang harus dijadikan penelitian (penentuan banyaknya sampel), dan pertanyaan kedua adalah diantara sekian sampel, sampel yang mana saja yang digunakan dan dianggap representatif.

Teknik Pemilihan sampel, terdiri dari dua kelompok yaitu propably sampling dan non propably sampling.
Sedangkan penentuan banyaknya sampel inilah yang nantinya menentukan berapa persen margin error.

Pertama-tama, jumlah populasi terlebih dahulu harus diketahui. Kedua, menggunakan Tabel Kretjie dan Rumus Slovin untuk mendapatkan tingkat signifikansinya.
Tingkat signifikansi diterjemahkan sebagai taraf kepercayaan yang berarti persentase kebenaran bukan secara kebetulan. Secara umum, angka yang digunakan adalah 0,1 atau 0,01 atau 0,05. 
  • Jika taraf signifikansi 0,01 ini berarti taraf kepercayaan adalah 99%. Margin Errornya adalah 1%.
  • Jika taraf signifikansinya 0,05 berarti taraf kepercayaan adalah 95%. Margin Errornya adalah 5%.
  • Jika taraf signifikansinya 0,1 berarti taraf kepercayaan 90% Margin Error adalah 10%
Kembali keTabel Kretjie
Tabel Kretjie
Pada tabel disebelah, terdiri dari N yaitu populasi. 1%, 5% dan 10% .
Sebagai contoh. Apabila seseorang ingin meneliti pada 888 sampel. Kemudian memilih margin error 1% (tingkat kesalahan 1% dan tingkat keyakinan benar 99%), maka orang tersebut harus mengambil sampel sebanyak 373. 
Jika memilih margin error 5% (tingkat kesalahan 5% dan tingkat keyakinan benar 95%) maka ia harus mengambil sampel sebanyak 247.
Jika memilih margin error 10% (tingkat kesalahan 10% dan tingkat kebenaran 90% berarti ia harus mengambil sampel sebanyak 205. Tabel Kretjie ini memudahkan kita menentukan jumlah sampel dan taraf signifikansi mulai dari 10 populasi hingga 200.000 populasi.
Bagaimana dengan Rumus Slovin ?

Rumus Slovin
Rumus Slovin :
N : Populasi
n : Sampel
e : Error tolerance

Contoh pertama:
Soal :
Berapa ukuran sampel minimum yang harus diambil dari populasi berjumlah 1000 dengan tingkat signifikansi 0,05

Jawab :
1000 / 1 + 1000 (0,05)^2 = 285,7143 = dibulatkan menjadi 286.
Penjelasan :
Artinya, jika seseorang ingin mengambil sampel pada 1000 populasi dengan margin error 5% dan tingkat kepercayaan 95%, maka orang tersebut harus mengambil sampel sebanyak 286.

Contoh kedua :
Soal :
Berapa ukuran sampel minimum yang harus diambil dari populasi berjumlah 45.250 dengan tingkat signifikansi 0,01 ?

Jawab :
45.250 / 1 + 45.250 (0,01)^2 = 8.190,045 dibulatkan keatas menjadi 8.191

Penjelasan :
Jika seseorang ingin mengambil sampel pada sebuah daerah yang populasinya sebanyak 45.250 dengan margin error 1% dan tingkat kepercayaan 99%, maka ia harus mengambil sampel sebanyak 8.191

Demikian pembahasan singkat tentang penentuan banyaknya sampel dalam metode penelitian kuantitatif. Semoga bermanfaat bagi kita semua.(arm)


EmoticonEmoticon