Kearifan La Waniaga Arung Bila

Tags

Makkedatopi Arung Bila, iyapa nariyaseng onrong madeceng wanuwae, 
engkapi ennenge wuwangenna. 
Seuwani, engkapa arung ri wanuwae namalempu, 
maduwanna engkapa uwae tuwona, 
matellunna malowangpi assurenna, bettuwanna malowangpi galunna enrengge addarekenna, maeppana, engkapa pasana, 
malimanna engkapa tomatowana namacca na malempu, 
maennenna engkapa sanro.

Berkata pula Arung Bila, nanti dikatakan negeri yang baik apabila
memiliki enam jenis :
Pertama, ada pemimpin di negeri yang jujur
Kedua, ada mata airnya
Ketiga, luas tempat keluarnya, artinya luas sawahnya maupun perkebunannya
keempat, ada pasar
kelima, ada orang tua yang pandai dan jujur
keenam, ada dukun



Arung Bila adalah jabatan yang berfungsi sebagai Pangepa, sebuah jabatan yang sangat penting dalam pemerintahan kedatuan Soppeng dimasa lalu. Arung Bila berfungsi menciptakan stabilitas antara Raja (Datu Soppeng) dengan rakyatnya.

Cek :

Salah satu Arung Bila yang terkenal adalah La Waniaga. Beliau banyak meninggalkan pesan (Pappaseng) yang masih relevan dengan konteks kekinian. Salah satu pesan beliau yang tertuang dalam Lontara Soppeng adalah seperti diatas.
Keenam poin diatas sebagai berikut :

  1. Pemimpin yang jujurPemimpin yang jujur selalu mencarikan kebaikan untuk rakyatnya. Sebab merasa berat dan malu untuk mengakui jika berbuat salah.
  2. Mempunyai mata airAir adalah sumber kehidupan. Dengan tersedianya cadangan air yang cukup, maka dapat menjamin kegiatan rumah tangga dan pertanian. Kegiatan rumah tangga seperti mencuci dan memasak. Kegiatan pertanian seperti pengairan.
  3. Sawah dan perkebunan yang luasSawah dan perkebunan yang luas menjamin ketersediaan pangan yang cukup. Untuk mendukung itu, dibutuhkan pengairan yang cukup. Dengan demikian produksi hasil pertanian dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga tidak tergantung pada negara lain untuk kebutuhan pangannya.
  4. Mempunyai pasarPasar adalah pusat perputaran ekonomi masyarakat. Pasar memungkinkan produk terdistribusi dan konsumen mendapatkan produk yang dikehendaki. Sehingga keberadaan pasar menguntungkan bagi pedagang, petani, dan pembeli.
  5. Memiliki orang tua yang pandai dan jujurOrang-orang tua pandai dan jujur, adalah perekat sosial. Pandai (acca) jika disandingkan dengan kejujuran (lempu) bermakna bijaksana, sebagai capaian puncak kepandaian dan kecerdasan. Dengan kualitas tersebut, mereka adalah problem solver pertama dimasyarakat. Sehingga menjamin adanya stabilitas dilevel grass root.
  6. Memiliki dukun
    Sebelum paradigma positivistik menunggangi globalisasi dan menjangkit pola pikir kita, dukun adalah profesi terhormat yang bertugas menyembuhkan pasien. Kesehatan adalah kebutuhan primer. Namun tidak semua orang mampu untuk menjaga kesehatan. Diperlukan orang-orang yang spesifik mendalami hal tersebut. Kehadiran dukun, berarti menjaga kesehatan masyarakat dan membuat negara kuat.
 Disarikan dari buku Pappasenna Arung Bila
Dihimpun oleh H.A.Ahmad Saransi, M.Si dan Dra. A.Bunga Untung

5 komentar

waah, sejarah budaya dari manakah ini mas ?
:)

budaya seperti ini jangan sampai hilang yaa mas
sudah banyak budaya kita yang hilang
:)

dari bugis soppeng sulawesi selatan mas :)

siap siap siap.....semoga kearifan lokal di seluruh nusantara juga diangkat oleh teman teman blogger

Bagus in Kanda, karena lagi eksis-eksisnya ini tempat, jadikan sekalian agar pengunjungnya tidak hanya sekedar datang saja berfoto, tapi juga mereka akan tau apa sejarah dibaliknya...


EmoticonEmoticon