Tips Membuat Makalah Sederhana

Dalam proses belajar, perkuliahan atau hal hal tertentu, terkadang membutuhkan makalah. Banyak pelajar/mahasiswa bahkan dosen tidak mampu membuat makalah sebagai salah satu karya tulis ilmiah. Bisa jadi karena kurangnya minat menulis, atau tidak tahu caranya.
Berikut ini beberapa tips untuk membuat makalah :

  1. Tentukan gagasan utamanya. Gagasan utama tentu sesuai dengan tema yang ada. Misalnya tugas PPKN membuat makalah berkaitan dengan kebangsaan. Kita cari hal yang menarik. Misalnya tentang gejala disintegrasi bangsa. 
  2. Buat Pohon Pemikiran. Ambil kertas kosong. Tulis Disintegrasi bangsa ditengah-tengah. Kemudian, tulis semua hal yang terlintas dibenak kita. Biarkan pemikiran kita terus mengalir. Hubungkan antar satu ide dengan ide lain sehingga perlahan membentuk narasi
  3. Rumuskan Masalahnya. Masalah, ada hal yang paling penting dalam karya tulis ilmiah, mulai dari makalah hingga disertasi. Masalah yang diangkat adalah ketimpangan antara das sein dan das sollen. Sebaiknya rumusan masalah minimal dua. Jumlah rumusan masalah nantinya akan mempengaruhi jumlah sub bab pada bagian pembahasan, selanjutnya jumlah kesimpulan dan jumlah saran pada bab penutup. Rumusan masalah selalu berbentuk kalimat tanya. Contoh Rumusan Masalah misalnya : a)Bagaimana proses terjadinya disintegrasi bangsa ? b)Bagaimana penanganan dan pencegahan disintegrasi bangsa ?
  4. Rumuskan Judul. Judul menggunakan kalimat yang jelas dan menggambarkan isi makalah. Terutama memberi gambaran tentang rumusan masalah. Misalnya, Penanganan dan Pencegahan Disintegrasi Bangsa
  5. Susun Kerangka. Biasanya makalah sederhana terdiri dari tiga bab. Bab pertama berisi Pendahuluan, bab kedua berisi Pembahasan dan bab ketiga berisi Penutup. Pendahuluan berisi a)Latar Belakang, b)Rumusan Masalah. Bab kedua berisi sub bab sesuai jumlah rumusan masalah. Demikian pula dengan bab penutup. 
  6. Mengembangkan kerangka.  Setelah kerangka telah selesai, kita mulai untuk mengerjakan makalah. Untuk sub bab latar belakang, berbentuk deduksi. Dari umum ke khusus. Jadi penulis memberi semacam pengantar sebelum membahas mengakhiri sub bab latar belakang dengan alasan memilih judul diatas sebagai judul makalahnya.
  7. Referensi.  Setelah pengembangan kerangka, saatnya untuk mencari penguatan argumentatif. Tentu membosankan jika hendak membuat makalah sejumlah 10-15 halaman dan harus membaca 5-10 buku setebal 100-200 halaman demi untuk mengutip. Cara mudahnya adalah, tetap terus menulis. Biarkan mengalir. Setelah selesai, endapkan tulisan kita untuk sementara. Sambil membuka buka buku referensi yang relevan. Pertama, cari definisi atau pengertian dari kata-kata penting yang digunakan. Misalnya definisi "disintegrasi", "bangsa", "konflik" dan seterusnya. Setelah itu, cari beberapa kalimat yang senada dengan gagasan kita di makalah untuk di bab kedua (Pembahasan). Dengan cara seperti diatas, kita tidak perlu menuntaskan beberapa buku tebal (sambil mencari kalimat pamungkas untuk dijadikan kutipan).
  8. Finishing. Perhatikan teknik pemberian halamannya, apakah menggunakan angka romawi atau angka arab. Perhatikan pula posisi angka halaman, apakah di bagian atas atau bawah, di sebelah kiri, tengah atau kanan. Tentu diperhatikan pula aturan standar misalnya margin, font, spasi. Setelah semua aman, pastikan halaman pelengkap seperti sampul, kata pengantar, daftar isi dan daftar pustaka

Contoh Pohon Pemikiran yang belum dikembangkan dan dipertajam

Demikian tips membuat makalah sederhana. Semoga bermanfaat.

Baca juga :


EmoticonEmoticon