Pengetahuan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Bugis, dituangkan dalam berbagai manuskrip yang disebut "Lontara". Lontara ini berisi berbagai tema. Terkadang, dalam satu naskah sangat sistematis dalam membahas satu tema. Terkadang pula bercampur beberapa tema dalam satu naskah.
Ada yang membahas tentang sejarah, disebut Lontara Attoriolong. Pembahasan tentang pemerintahan dimasa lalu dituangkan dalam naskah yang disebut Lontara Akkarungeng. Hal hal tematik lainnya seperti tentang cuaca/iklim yang digunakan para petani atau nelayan disebut Lontara Pananrang. Tata cara hubungan suami istri dituangkan dalam naskah yang disebut Lontara Assikalaibineng.
Lontara yang membahas tentang seluk beluk mendirikan rumah disebut Lontara Bola. Berikut ini terjemah dan transliterasi waktu mendirikan rumah berdasar kalender hijriah
1. Muharram : Ri patettongeng Bola majaa. Maega sarai punna bolae
Mendirikan rumah di bulan Muharram tidak baik. Pemilik rumah akan banyak menderita
2. Syafar : Ri patettongeng Bola. Madeceng lolongang. Nyameng kininnawa punna bolae
Mendirikan rumah dibulan syafar baik. Pemilik rumah akan mendapat kebahagiaan
3. Rabiul Awwal : Ri patettongeng Bola. Majaa. Maega sara ininnawa. i punna bolae. Teppaja ri amatengngi
Mendirikan rumah di bulan Rabiul awal tidak baik. Pemilik rumah akan banyak menderita. Tak henti kematian (menimpa penghuni rumah)
4. Rabiul Akhir : Ri patettongeng bola. Madeceng. Lolongang nyameng kininnawa. punna bolae temmare ulle
Mendirikan rumah dibulan Rabiul akhir baik. Pemilik rumah akan mendapat kebahagiaan
5. Jumadil Awal : Ri patetongeng bola. Madeceng. Lolongenggi Dalle. Masempo. Punna Bolae
Mendirikan rumah dibulan Jumadil Awal baik. Pemilik rumah mudah mendapatkan rezki
6. Jumadil Akhir : Ri patettongeng bola. Majaa tennasalai. Lasa punna bolae. Tennasalai to lasa punna bolae
Mendirikan rumah di bulan Jumadil Akhir tidak baik. Pemilik rumah selalu sakit
7. Rajab : Ri patettongeng bola. Majaa. Ri assigajangigi, rirappa rappangi wi punna bolae
Mendirikan rumah di bulan Rajab tidak baik. (Pemilik rumah) akan baku tikam atau dirampas hartanya
8. Sya'ban : Ri patettongeng bola. Madeceng. Ri amaseiwi ri padanna tau. ri arung. Lolongang nyameng kininnawa
Mendirikan rumah di bulan Sya'ban baik. Di sayangi oleh sesama manusia dan penguasa. Mendapatkan kebahagiaan
9. Ramadhan : Ri patettongeng bola. Madeceng. Lolongang mpulaweng. Punna bolae lolongang to iwi warang mparang punna bolae
Mendirikan rumah di bulan Ramadhan baik. (Pemilik rumah) mendapatkan emas dan mendapatkan harta yang berlimpah
10. Syawal : Ri patettongeng bola. Majaa. Nanre api punna bolae. Ri appa ulorigi. Tettepugi namarussa.
Mendirikan rumah di bulan Syawal. Tidak baik. Pemilik rumah akan kebakaran atau kecurian. Atau belum selesai (rumah) kemudian hancur
11. Dzulqaidah : Ri appatettongeng bola. Madeceng. Riamasei ri padanna tau, arung, ngata punna bolae
Mendirikan rumah di bulan Dzulqaidah baik. Ri sayangi oleh sesama manusia, penguasa dan hamba.
12. Dzulhijjah : Ri patettongeng bola. Madeceng malli tau tedong. Lolongang nyameng kininnawa
Mendirikan rumah di bulan Dzulhijjah baik (pula) membeli kerbau. Mendapatkan kebahagiaan
Naskah lontara diatas ditulis diatas kertas dengan tinta cina dan menggunakan penanggalan hijriah. Hal ini menunjukkan telah adanya pengaruh/hubungan dengan Cina/Tionghoa, Arab (islam) dalam penulisan naskah ini. Pengaruh Cina/Tionghoa lebih pada penggunaan material tinta. Sedang Arab/Islam pada konten.
Baca : Lontaraq Tassipariyamae
Naskah Lontara Bola diatas berbasis kalender Hijriah. Selama 12 bulan, terdapat 7 bulan yang baik untuk mendirikan rumah, antara lain Syafar, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Sya'ban, Ramadhan, Dzuqaidah, dan Dzul hijjah. Sedang waktu yang kurang baik untuk mendirikan rumah ada 5 bulan yaitu Muharram, Rabiul Awwal, Jumadil Akhir, Rajab dan Syawal.
Dalam memahami waktu baik dan buruk, perlu sedikit berhati hati. Sebab terjadinya sebuah peristiwa sesungguhnya banyak penyebab. Misalnya dikatakan bahwa mendirikan rumah di bulan Syawal menyebabkan rumah kebakaran atau kecurian, tentu disini harus dipahami bahwa waktu pendirian rumah bukanlah penyebab tunggal. Sehingga serta merta jika mendirikan rumah di bulan syawal pastilah kecurian atau kebakaran. Namun hanya salah satu dari sekian banyak penyebab. Dan tentu orang orang dulu menulis hal seperti itu bukan tanpa alasan. Sehingga butuh kebijaksanaan manusia modern dalam memahami naskah naskah klasik,
Baca pula : Hari Hari baik dan hari hari naas
Sebagai penutup, sebagai seorang pemula dalam hal penerjemahan bahasa Bugis ke bahasa Indonesia dan transliterasi aksara lontara ke aksara latin, maka kami memohon maaf jika ada kekeliruan. Sebab hanya dengan modal semangat dan ingatan pelajaran bahasa daerah waktu SD yang membuat kami memberanikan diri menyelesaikan tulisan sederhana ini.